Kau rela berpijak dengan kaki tak bersendal
Air mata bercucuran darah
Kaulah kesatria itu
Dahulu, ikrarmu mampu melumpuhkan tangan besi koloni dengan
tangan kosong
--
--
Semua kau lakukan demi lapar dan dahaga rakyatmu
Kau rela menahan sakit
Demi senyum kecil mereka yang tak berdosa
Usai sudah, mengenang mu kini hanya menyanyikan lagu sang saka merah putih.
Kini, mereka yang dahulu kau perjuangkan telah berpaling tuan
Telah menjilat kemaluan mereka sendiri.
Kau bilang, akan lahir iblis berdarah merah putih
Kau bilang, iblis berdarah merah putih lah musuh
yang tangguh
Kini, itu yang ku rasakan tuan.
Karya Zainudin Ali Arsyad
Related Posts :
Keluh
Matahari kian menjerit
Mengejar buih-buih di selubuk tubuh
Dahaga kini semakin terasa
Sedang, perjalanan masih membentang jauh
Aku … Read More...
Harapan Hampa
Aku sedang sendiri
derasnya kelabu menyerang kalbu
mungkin ini niatmu
mereka bilang tuhan punya maha
buktikan maha it… Read More...
Mereka dan Tuhan
ku dengan segala keraguanku
Terhempas pada sisi kehidupan yang mereka bilang
semesta
Entah apa dan bagaimana alas… Read More...
Sajak Pejuang
Matahari kian menyerang kalbu
Seberkas haru, larut terbalut kalut dan takut.
Tak terasa, angin meramba rasa
Ku coba keluar dari zona itu… Read More...
Angan
Wahai
engkau yang ku puja
Ku
rindu hadirmu
Tatapan
mata indah mu
Laksana
sentuh sang Dewi cinta
Rindu
yang kini membelenggu
Matikan… Read More...
2 Responses to "Tangisan Proklamator ||Refleksi Kemerdekaan"
smangat berkarya trus sahabat
Terima kasih
Post a Comment