.googlezet{margin:15px auto;text-align:center}

NU: Pemaksaan Sistem Khilafah di Indonesia Hanya Hasilkan Kekacauan

-- --
NU: Pemaksaan Sistem Khilafah di Indonesia Hanya Hasilkan Kekacauan

FORUM Bathsul Masail Musyawarah
Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) membahas mengenai konsep bernegara bahwa tidak ada perintah syariat untuk memperjuangkan khilafah universal. Bahkan, upaya pemaksaan khilafah hanya akan menghasilkan kekacauan.

Hal itu disampaikan oleh Katib Aam Pengurus Besar NU Yahya Cholil Staquf disela-sela forum Bathsul Masail Komisi Maudluiyah di Ponpes Miftahul Huda, Banjar, Jawa Barat, Kamis (28/2).

"Jadi tidak perintah syariat untuk menegakkan khilafah. NU punya sikap bahwa ada konsep keberadaan negara bangsa. Bahwa negara bangsa mempunyai legitamasi secara syariah untuk merdeka dan berdaulat masing-masing," ujar pria yang akrab disapa Gus Yahya ini.

Ia pun menyinggung mengenai organisasi transnasional seperti Hizbut Tahrir Indonesia, Ikhwanul Muslimin yang kerap memaksakan ideologi khilafah pada dunia islam, tidak terkecuali di Indonesia. Untuk itulah, imbuh Gus Yahya, NU tegas menolak organisasi semacam ini.

"Faktanya, keberadaan ideologi semacam itu hanya memunculkan kekacauan di seluruh dunia. Ideologi yang hanya mengedepankan politik kekuasaan. Mestinya nilai-nilai agama kembali pada agama yang membawa nilai rahmatan lil alamin dan nilai kemanusian," ujar Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini.





Sebelumnya, seorang ulama dari Mesir, Syekh Musthafa Zahran di depan peserta munas dan konbes NU, menegaskan bahwa HTI merupakan organisasi politik.


"Hizbut Tahrir tidak mempunyai konsep yang utuh. Hanya mengambil atau mencomot sana-sini semboyan-semboyan dari khazanah-khazanah kitab klasik Islam lalu mecocokkannya sesuai selera mereka sendiri. Lalu dijual tanpa memahami dengan baik konsep-konsep dari jargon yang dijualnya itu,” tegas Syekh Musthafa Nahran yang merupakan pakar dan peneliti aliran-aliran klasik dan kontemporer dalam Islam.

Hal senada disampaikan Syekh Taufiq Ramadhan Al-Buthi, bahwa HTI didirikan oleh Taqiyuddin an-Nabhani di Palestina. Namun Taqiyuddin menerima gaji dari Kerajaan Britania/Inggris.

“Sedangkan Inggris tak memedulikan sama sekali tentang Khilafah Islamiyah. Adapun Al-Qaeda merupakan buatan Amerika yang diterjunkan di Afghanistan. Dan fenomena hadirnya ISIS oleh Abubakar al-Baghdadi tidak lepas dari sponsor dan dukungan Amerika,” ungkap Syekh Taufiq yang merupakan Ketua Persatuan Ulama Suriah. (AD/OL-3)

0 Response to "NU: Pemaksaan Sistem Khilafah di Indonesia Hanya Hasilkan Kekacauan"