BAGAIMANA KEMAMPUAN MENYIMAK SD, SMP, DAN SMA
Tugas Menyimak
Zainudin Ali Arsyd
41032121141069
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Nusantara
Bandung
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan salah satu tugas terstruk dalam matakuliah menyimak ini dengan sehat walafiat dalam mengerjakan aktivitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran Allah SWT, karena hanya dengan kerido’an-Nya tugas ini yang berjudul “Bagaimana Kemampuan menyimak ( SD, SMP, dan SMA )” ini dapat terselesaikan.
Dengan terselesaikannya tugas terstruktur ini saya sebagai penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan baik penggunaan tata bahasa serta pengkajiannya yang masih jauh seperti yang diharapkan. Walaupun demikian semoga tugas ini dapat memenuhi tugas yang diberikan. Amin
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, 05 Desember 2015
Wasalam
Penyusun
A. Cara menyimk Sekolah Dasar
Pada tahun 1949 Tulare Country School selesai menyusun sebuah buku petunjuk mengenai keterampialn berbahasa yang berjudul “ Tulare Contry Cooperative Languange Arts Guide”. Khusus mengenai keterampilan menyimak dalam buku petunjuk itu terdapat ureaian sebagai berikut :
Kelas Satu ( 5 ½-7 tahun ) adalah menyimak untuk menjelaskan atau menjernihkan pikiran atau untuk mendapatkan jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan, dapat mengulagi secara tepat sesuatu yang telah didengarnya.
Kelas Dua ( 6 ½-8 tahun ) adalah :
· Menyimak dengan kemampuan memilih yang meningkat
· Membuat saran-saran, usul-usul, dan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan untuk mengecek pengertiannya
· Sadar akan situasi, kapan sebaiknya menyimak, kapan pula sebaliknya tidak usah menyimak
Kelas Tiga dan Emapat ( 7 ½-10 tahun ) adalah :
· Sungguh-sungguh akan nilai menyimak sebagai suatu sumber informasi dan sumber kesenagan
· Menyimak pada laporan orang lain, pita laporan untuk mereka sendiri, dan siaran-siran dengan maksud tertentu serta dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan hal itu
· Memperhatika keangkuhan dengan kata-kata atau eskpresi-eksperi yang tidak mereka pahami maknanya
Kelas Lima dan Enam ( 9 ½-12 tahun ) adalah :
· Menyimak secara kritis terhadap keliruan-keliruan, kesalahan-kesalahan,propagenda-propagenda dan petunjuk-petunjuk yang keliru
· Menyimak denagn aneka ragam cerita-cerita, puisi, rima kata-kata, dan memperoleh kesenagan dalam memenuhi tipe-tipe baru ( Anderson, 1972:22-3 )
Kemampuan daya simak anak SD bias dilihat dari teori memang benar tetapi berbeda ketika kita mengamati langsung. Ban yak sekali faktor yang mempengaruhi daya simak anak Sekolah Dasar baik ketika mereka belajar secara formal atau bermain bersama teman sebayanya, pada dasarnya kemampuan menyimak anak SD yang saya teliti mereka lebih fokus ketika gurunya menerangkan hal-hal yang menarik, yang menurutnya menyenangkan dan asyik untuk di pelajari, mereka lebih dominan menyimak dengan baik pada permainan dan hiburan,hanya terhitung beberapa persen.tidak sedikit juga anak yang bias fokus pada saat menyimak tergatung faktor-faktor tertentu Dari hasil penelitian tersebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi daya simak anal SD Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menyimak Sekolah Dasar
Ø Fisik tubuh (jasmani) = kondisi normal atau lelah, faktor ini mempengaruhi menyimak dimana saat kondisi fisik merasa lelah atau tidak bersemangat maka keinginan untuk menyimak menjadi berkurang akibatnya proses menyimak tidak berjalan dengan baik, begitu pula sebaliknya, dimana saat kondisi fisik sedang vit maka proses menyimak berjalan dengan baik dan dengan penuh seangat.
Ø Lingkungan = panas, dingin, lembab, bising dll, kondisi suasana lingkungan mempengaruhi proses menyimak karena menyimak akan berjalan dengan baik dengan kondisi lingkungan yang tenang,baik, dan nyaman. Saat kondisi lingkungan yang panas maka penyimak akan terganggu, begitu pula jika kondisi lingkungan yang nyaman dan tenang maka penyimak merasa nyaman dan tidak terganggu, untuk tingkatan anak SD rasa jenuh selalu dating menghampiri saat mereka dalam keadaan belajar yang terlalu membosankan menurut mereka.
Ø Mata pelajaran yang tidak diminati mampu menjadi pengaruh untuk keberhasilan menyimak seorang sisiwktu yang SD
Contoh :
1. Saya mengajar di sebuah yayasan, mengamati anak SD, ketika saya memberi materi anak-anak kurang menyimak pelajaran yang saya ajarkan pada mereka, karna mereka kurang menyukai pelajaran yang diajarkan. Keadaan menyimak mereka bermacam-macam ada yang tertidur, main-main, dan bahkan ada yang asik dengan mainananya sendiri tetapi ada pula anak menyimak denagn baik.
Solusi :
· Seorang guru memang harus mampu mengambil ahli perhatian anak-anak, karna perhatian mereka tergantung kepada penyampaian guru saat menjelaskan, kurang perhatian bisa terjadi karna kosakata yang mereka miliki tidak terlalu banyak sehingga pemahaman anak kurang dalam menangkap materi, tingkat kejenuhan bisa diatasi dengan metode bermain atau pembelajaran yang mengasikan untuk tingkatan SD seperti cerita yang mampu menarik perhatiannya kembali. Karna untuk usia kelas SD daya menyimak mereka masih banyak untuk bermain.
2. Saya mengamati ketika anak-anak bermain menyimak temannya sendiri mereka sangat serius menanggapi apa yang mereka simak karna mereka meminati permainan, tetapi ada pula anak yang kurang menyimak meski dia menyukainya.
Solusi:
· Anak tersebut harus menyimak dengan baik terhadap permainan apa yang akan mereka mainkan, maka dengan mudah mereka akan mampu menangkap apa yang mereka simak, jika terdapat anak yang lambat dalam menyimak sebuah permainan meski permainan itu yang ia minati maka solusinya anak yang lambat dalam menangkap simakan dengan baik maka ia harus menguang beberapa permainan tersebut dengan cara di bombing perlahan, kemudian mencoba terus hingga anak tersebut mamapu menyimak dengan baik apa yang di sampaikan.
3. Saya punya pengalaman pada masa kecil, saya dan kaka menyimak ayah dalam mengajarkan kami bermain sepeda. Saat itu saya merasa takut tapi setelah berulang kali saya melihat ayah mengayuh sepeda, saya selalu melihat dan menyimak ketika ayah mulai bermain sepeda, tetapi berbeda dengan kaka saya dia malah lambat dalam menyimak ayah sehingga yang pertama kali bias memainkan sepeda adalah saya. Saya sadar mengapa saya biasa bermain sepedah dahulu di banding kaka karna kaka jarang menyimak orang yang bermain sepeda kecuali ayah.
Solusi :
Daya simak seorang anak SD akan sulit jika tidak dilakukan berulang kali untuk biasa menguasai sesuatu yang ia simak misalnya berlatih sepeda. Tanpa di sadari ketika seorang anak tersebut menyimak dengan baik dan diberi arahan maka akan mempermudah dalam berlatih kemampuannya dalam bidang tersebut.
B. Cara Menyimak Anak SMP
Menyimak menurut Tarigan, adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Sesuai dengan pengertian diatas pada dasarnya memang menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan menurut tarigan. Akan tetapi Ketika anak menginjak SMP kemampuan menyimak mereka akan lebih baik karna pada dasarnya mereka sudah mempunyai kosakata yang cukup untuk di paham, selain itu juga mereka akan lebih aktif dan yang pasti mereka mulai pandai bicara dan sedikit membuat keributan, tetapi tetap saja ada beberapa faktor-fakto yang mempengaruhi daya simak anak SMP faktor tersebut tidak jauh berbeda dengan anak SD diantaranya :
Ø Faktor fisik
kondisi normal atau lelah, faktor ini mempengaruhi menyimak dimana saat kondisi fisik merasa leleah atau tidak bersemangat maka keinginan untuk menyimak menjadi berkurang akibatnya proses menyimak tidak berjalan dengan baik, begitu pula sebaliknya, dimana saat kondisi fisik sedang vit maka proses menyimak berjalan dengan baik dan dengan penuh seangat.
Ø Faktor Psikologis
Ø Psikologos positif
Latar belakang hidup yang menyenangkan, yaitu proses menyimak akanberjalan dengan baik jika suasana hati dan pikiran penyimak dalam keadaan tenang dan menyenangkan. Juga Penentuan minat dan pilihan. Yaitu proses menyiak akan berjalan dengan baik jika bahan yang akan disimak oleh penyimak sesuai dengan minat dan pilihannya, jika bahan yang disimak sesuai dengan pilihan maka penyimak akan dengan penuh kesungguhan dalam menyimak, namun sebaliknya jika bahan simakan tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan minat dan pilihan penyimak maka penyimak akan setengah-setengah dan tidak serius dalam menyimak.
Ø Kecerdasan emosional, yaitu kemampuan yang baik pada penyimak untuk cepat dalam menanggapi, memahami, dan merespon simakan. Faktor ini akan mempengaruhi apakah penyimak tangkas atau tidaknya dalam menyiak.
Ø Psikologis negatif
Prasangka buruk, yaitu prasangka atau pemikiran yang tidak baik terhadap bahan yang disimak atau terhadap pembicara. Jika penyimak sudah berperasangka buruk terhadap pembicara maka minat penyimak untuk menyimak akan berkurang, sehingga proses menyimak akan menjadi tidak sepenuhnya dijalani (setengah-setengah) dan informasi yang didapat juga tidak sesuai dengan apa yang disampaikan
Keegosentrisan (mementingkan diri sindiri), yaitu sikap penyimak yang hanya mementingkan diri sendiri sehingga pembicara dan apa yang disampaika oleh pembicara tidak di tanggapi dengan serius.
Ø Kepicikan atau pandangan tidak luas. Yaitu keterbatasan pandangan atau wawasan penyimak terhadap bahan simakan yang menimbulkan salah makna atau salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara.
Ø Bosan dan jenuh, yaitu kondisi penyimak yang sudah bosan atau jenuh terhadap bahan simakan yang mungkin terlalu panjang atau terlalu monoton sehingga penyimak menjadi bosan, kemudian enggan untuk melanjutkan simakan.
Ø Sikap tidak sopan, yaitu sikap dan kesopanan sangat mempengaruhi proses menyimak , jika kita menyimak dengan sikap yang sopan maka kita akan nyaman dalam menyimak, begitu pula jika pembicara menyampaikan pembicaraan dengan sikap yang sopan kita akan menganggap baik kepada pembicara dan kita akan lebih mudah melakukan simakan.
Contoh :
1. Pada kegiatan formal seperti di sekolah dan tempat lain, seorang anak SMP mereka mampu menyimak dengan baik karna kemampuan dan kosakata yang mereka miliki, bukan hanya kosa kata melainkan fakto-faktor yang mendukung untuk bias menyimak dengan baik. Seperti kejadian di dalam kelas yang saya amati. Seorang guru menyampaikan materi pada hari itu kemudian anak SMP itu menyimak apa yang disampaikan oleh grunya tetapi pertengahan pembelajaran serang siswa ada yang berani bertanya dengan pertanyaan yang kurang di sukai gurunya, sehingga mempengaruhi daya simak pada anak yang lainnya. Setelah salah satu anak tersebut bertanya pembelajaran terus berjalan tetapi tidak seperti semula saat semua memperhatikan dengan baik, sekarang ada ank yang masih membicarakan ermasalahn tersebut dan masih banyak yang lainnya.
Solusi :
Dalam belajar dan pembelajaran guru harus mampu mengetahui karakter anak SMP tersebut, bagaimana menanggi sikap anak seusia mereka. Saat pembelajaranpun guru harus mampu mengambil perhatian mereka sehingga mereka terus fokus pada apa yang disampaikan oleh guru. Diselang pembelajaran yang padat mereka di suguhi dengan cerita yang mamapu menarik perhatiannya tetapi tetap memepertahankan pembelajaran yang sedang diajarkan .
2. Saat melakukan diskusi seorang anak SMP memang mengamati apa yang yang akan didiskusikan tetapi mereka terlihat sangat aktif. Pada setiap ada kelonggaran diskusi atau pada saat diskusi mulai ramai ada saja sebagian anak yang nakal dan bercanda pada saat diskusi daya simak mereka mulai berkurang karna mereka mulai nakal dan kurang disiplin hal itu mengakibatkan daya simak dalam forum diskusi kurang baik sehingga tujuan yang hasilkan hanya sebagian anak saja yang mampu menangkapnya meski ada juga kekurangannya.
Solusi :
Jika mengadakan diskusi kelas seharusnya terus ada pada pantauan guru, karna seorang anak SMP mereka masih dalam tahapan nakal dan mulai bandel meskipun penguasaan terhadap kosa kata cukup banyak tetapi anak SMP harus tetap ada dalam pengawasan seorang guru. Cara menyimak mereka beragam tetapi untuk tingkatan SMP anak mulai nakal dan aktif dalam kegiatan. Harus bias pula mengambil prhtian ank agar terfokus pada diskusi atau kerja kelompok tersebut.
C. Kemampuan menyimak anak SMA
Kemampuan anak SMA dalam menyimak memang dikatakan baik, itupun tergantung pada anak tersebut banyak faktor-faktor yang mempengaruhi daya simak seorang anak SMA, kemampuan menyimak anak SMA hampir sama denagan SMP tetapi perbedaannya terdapat pada tingkat kedewasaannya jika pada kosakata memang jelas anak SMA lebih memiliki kosakata yang lebih tetapi pada kemamuan menyimak ada faktor-faktor yang mempengaruhi daya simak anak SMA selain pada fisik, pada lingkungan, tingkat jenuh adapula hal unik menurut saya anak seusia mereka dominan mengenal cinta atau lebih tepatnya mereka mulai menyukasi lawan jenisnya adapun bebrapa contoh kemapuan menyimak anak SMA diantaranya :
Contoh :
1. Berdasarkan pada pengalaman saya ketika saya berusaha berkonsentrasi dalam pembelajaran. saya sangat tidak bias berkonsentrasi, padahal saya dalam keadaan sehat tetapi pada saat itu, saya merasa risih dan malu karna saya duduk berdampingan dengan orang yang saya sukai, saya sempat salah tingkah bukan hanya perhatian saya yang tidak baik tetapi kemampuan menyimak saya juga yang mengakibatkan pada saat pembelajaran saya kurang memahami.
Solusi :
Seharusnya saya tidak duduk di samping dia, karna sangat mengganggu dalam proses menyimak saya ketika saya mulai berkonsentrasi, kondisi fisik yang baik dan daya simak yang cukup saya harus memanfaat kan keadaan tersebut agar menyimak saya pada pembelajaran tersampaikan dan di cerna dengan baik.
2. Saya mengamati anak SMA di sebuah yayasan, mereka menyimak sebuah pertunjukan di mana pertunjukan tersebut akan menampilkan perwakilan masing-masing dari perempuan dan laki-laki. Pada saat itu saya duduk di area perempuan ketika yang tampil perwakilan dari perempuan sorak dan tepuk tangan mereka biasa saja tetapi ketika penampilan bagian laki-laki mereka bertepuk tangan dan bersuara dengan keras, jelas terlihat sangt lucu tetapi itulah kejadian yang saya temukan. Saya bertanya pada seorang perempuan tentang pertunjukan tadi “Apa yang di dapatkan dari penampilan perwakilan dari perempuan?” dia hanya menjawab bagus dan kreatif tetapi ketika saya bertanaya “ bagaimana pertunjukan laki-laki? Apa yang didapat ternyata responnya lebih baik bahakan dia mengungkapkan alasan tanpa saya minta keterangannya. Dominan kaum perempuan kuarang menyimak pada pertunjuakan temannya sendiri dibanding laki-laki
Solusi :
Solusinya ketika mereka menginjak SMA apa yang akan kita sampaikan pada usia anak SMA sebisa mungkin mampu menrik perhatian mereka agar tetap terfokus pada pengajaran ataupun apa yang mereka simak nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Hendry Guntur Tarigan. 1986. Menyimak Sebagai Sesuatu Keterampialn Berbahasa. Angkasa: Bandung
Tarigan, Djago dan hendry. 1987. Teknik pengajaran keterampilan berbahasa. Bandung : Angkasa
Pengalaman sendiri.
0 Response to "KEMAMPUAN MENYIMAK SD, SMP, DAN SMA"
Post a Comment