: Dinukil dari Kitab Saluni qoba antafqiduni.
Pada suatu hari, Imam Ali berada di masjid Kufah, Dan pada saat itu masjid kufah penuh sesak dengan para jamaah.
Kemudian masuklah seorang Arab Badui melewati shaf-shaf yang full sehingga dia mampu berada di depan minbar imam Ali, melihat hal tersebut Imam Ali berkata:
" Bertanyalah sesuka hatimu sebelum kau kehilanganku ( wafat), tanyakanlah padaku jalan-jalan di langit, aku lebih tahu persis dari pada jalan-jalan didunia (menunjukkan keluarbiasaan beliau untuk menjawab seluruh pertanyaan).
Maka orang Arab badui tersebut bertanya, dan Imam mempersilahkan dia untuk melontarkan pertanyaan. Maka dia berkata:
Aku bermimpi melihat dengan mata kepalaku seorang anjing mensetubuhi domba betina, dan domba tersebut melahirkan anak dari persetubuhan tersebut. Pertanyaannya: gimana hukum anak tersebut, apakah diikutkan pada hukum domba yang halal dimakan atau diikutkan pada hukum anjing sehingga dia haram dimakan?
Imam menjawab: coba cek terlebih dahulu dalam mimpimu, apakah anak tersebut makan daging atau makanan ternak? Kalau makan daging berarti dia anjing, dan kalau makan makanan ternak dia berarti domba.
Orang Arab Badui pun menjawab: saya melihat anak tersebut sesekali makan daging dan makanan ternak, wahai imam. Terus bagaimana?
Imam kemudian menjawab, "Kalau begitu lihat cara minumnya, kalau dia minum seperti anjing yaitu menjilat-jilat maka dia anjing, tetapi jika dia minum dengan cara domba dengan memasukkan mulutnya dalam wadah, maka anak tersebut adalah domba.
Kemudian Orang Arab Badui menjawab: aku melihat anak tersebut sesekali minum seperti anjing dan sesekali seperti domba.
Imam Ali kemudian meneruskan jawabanya: kalau begitu, lihat bagaimana cara duduknya, apakah seperti anjing atau domba, kalau seperti anjing maka dia anjing, kalau seperti domba maka dia domba.
Arab badui itu kemudian menjawab: aku melihatnya sesekali duduk seperti anjing, dan sesekali duduk seperti domba wahai Imam, lantas Bagaimana?
Imam kemudian menjawab, coba perhatikan disaat dia berjalan bersama hewan gembala lainnya, kalau dia terlambat datang dari kerumunannya maka dia anjing, namun jika dia tidak terlambat, bahkan mendahului kerumunan hewan ternak lainnya, maka dia domba.
Arab Badui tersebut kemudian menjawab: Aku melihatnya terkadang terlambat dan terkadang mendahului kerumunannya wahaai Imam, lantas bagaimana?
Imam Ali kemudian tertawa mendengar jawabanya ini sambil berkata: " Wahai Badui, engkau sengaja menyanggah seluruh jawabanku ( agar imam Ali tidak mampu menjawab) , tapi ketahuilah bahwa Aku adalah Ali bin Abi Thalib, aku adalah kota ilmunya Nabi, aku adalah seseorang yang diberi nabi asupan pengetahuan dan ilmu yang luas sejak kecil.
Akan kujawab pertanyaanmu ini, maka Imam Ali menjawab: jika kau menyembelih anak tersebut dan engkau lihat dia memiliki usus dan tidak berlemak maka dia adalah anjing, namun jika engkau sembelih dan isi perutnya berlemak maka dia adalah domba.
Mendengar jawaban ini, Arab Badui tidak mampu lagi menyangga dan langsung terbelalak dengan keilmuan Imam Ali, sambil berkata, Rasulallah sangat benar mengatakan dirimulah wahai Ali sebagai pintu Ilmunya yang suci.
0 Response to "Kisah Imam Ali bin Abi Thalib dengan seorang Badui Arab"
Post a Comment