.googlezet{margin:15px auto;text-align:center}

Ada apa di balik Monas ??

-- --


Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta yang sebelumnya pada tahun 1950
berkedudukan di Yogyakarta, Presiden Sukarno mulai merencanakan pembangunan sebuah Monumen Nasional yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka Yang  Lokasi  monumen ini dikenal dengan nama Medan Merdeka.

Pembangunan Tugu Monas, bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi penerus bangsa.
Monumen yang syarat dengan  ciri khas dan  kebudayaan     Indonesia ini pun  dibangun    pada 17 Agustus  1961    oleh arsitektur asli Indonesia, yaitu Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir.Rooseno.

Syarat dengan  ciri khas dan  kebudayaan     Indonesia karena  filasofi yang diterapkan pada tiap dimensi monumen  ini berdasarkan  konsep pasangan universal yang abadi; yakni pasangan Lingga dan Yoni.

Lingga dan yoni merupakan lambang kesuburan dan kesatuan harmonis yang saling melengkapi menurut cerita prasejarah Indonesia.

Tugu obelisk yang menjulang tinggi adalah lingga yang melambangkan laki-laki maskulin yang bersifat aktif dan positif, serta melambangkan siang hari.

Sedangkan pelataran cawan landasan obelisk adalah Yoni yang melambangkan perempuan feminin yang bersifat pasif dan negatif, serta melambangkan malam hari.

Selain itu bentuk Tugu Monas, juga dapat ditafsirkan sebagai sepasang "alu" dan "Lesung", yakni alat penumbuk padi yang didapati di setiap rumah  petani tradisional Indonesia.

Di puncak Monumen  , terdapat Lidah api atau obor yang terbuat dari perunggu, yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 50 Kilogram.

Lidah api atau obor ini   bermakna   Bangsa Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atau padam sepanjang masa.

Kemudian dibawahnya terdapat Pelataran cawan atas berketinggian 17 meter  , pelataran cawan  bawah dengan ketinggian 17 meter,    ruang museum sejarah ke dasar cawan dengan ketinggian  8 m. 

Sedangkan Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45  meter,
semua itu merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI yakni (17-8-1945).

Pada setiap  sudut halaman luar yang mengelilingi monumen, terdapat relief yang menggambarkan sejarah Indonesia.
Di sudut timur , terdapat  relif kejayaan Nusantara pada masa lampau.

Disudut barat, terdapat Relief yang menggambarkan masa penjajahan Belanda, perlawanan rakyat Indonesia, para pahlawan nasional,  organisasi modern yang memperjuangkan kemerdekaan, terdapat juga relif Sumpah Pemuda, Pendudukan Jepang, Perang Dunia II, proklamasi kemerdekaan Indonesia, lalu disusul  relif Revolusi dan Perang kemerdekaan Republik Indonesia, hingga relif masa pembangunan Indonesia modern.
Di bagian dasar monumen , terdapat Museum Sejarah Nasional. Ruang besar museum sejarah perjuangan nasional   ini terdapat 51 diorama yang menampilkan  pra sejarah indonesia, masa kemaharajaan kuno seperti Sriwijaya dan Majapahit,  masa penjajahan bangsa Eropa , masa perlawanan  pahlawan nasional pra kemerdekaan melawan VOC dan pemerintah Hindia Belanda , masa pergerakan nasional  awal abad ke-20,  perang kemerdekaan dan masa revolusi, hingga masa Orde Baru.

Di bagian dalam cawan monumen, terdapat Ruang Kemerdekaan berbentuk amphitheater.

Ruangan ini menyimpan simbol kenegaraan dan kemerdekaan Republik Indonesia. Seperti naskah asli Proklamasi Kemerdekaan, lambang negara, peta kepulauan Indonesia berlapiskan emas,
bendera merah putih, lalu dibagian dinding, bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan.

Pada sisi selatan terdapat patung Garuda Pancasila, lambang negara Indonesia yang terbuat dari perunggu seberat 3,5 ton dan berlapis emas.

Pada sisi timur terdapat tulisan naskah proklamasi berhuruf perunggu, yang seharusnya diisi dengan bendera  Merah Putih, yang asli dan pertama dikibarkan   17 Agustus1945 silam.  Namun kondisi bandaranya semakin rapuh akhirnya tidak di lagi dipajangkan.

Sisi utara dinding marmer , menampilkan kepulauan Nusantara berlapis emas,
Diluar monumen, terdapat  taman wisata  seluas kurang lebih 80 hektar yang didalamnya terdapat pancuran air menari,  kawasan rusa,  fasilitas olahraga, kereta api wisata, pedagang asongan, pasar malam,
dan spot kesenian bersejarah seperti adanya patung Pangeran Diponegoro, MH. Thamrin, Chairil Anwar, RA. Kartini, dan patung Ikada.






0 Response to "Ada apa di balik Monas ??"