[Bandung, 21 Juni 2019] Dalam rangka Halal bi Halal pasca Idul Fitri dan pemilu, kopri kota bandung mengadakan kegiatan berupa dialog kebangsaan bertajuk merawat kembali nilai-nilai Nasionisme pasca pemilu bertempat di aula gedung KNPI kota bandung. Kegiatan ini dihadiri oleh peserta lintas organisasi se kota bandung.
Narasumber pada kegiatan ini yaitu yosep yusdiana selaku aktifis jawa barat dan mabinda pmii jawa barat, Bawaslu Jabar yang diwakili oleh Iji Jaelani (staf) dan Hendra Guntara selaku ketua DPD KNPI Kota Bandung.
Tujuan kegiatan ini adalah "terciptanya rekonsiliasi sosial di masyarakat" yang merupakan mandat konstitusi yang menjadi bagian dari kita smua. Jangan sampai demokrasi dan Pemilu menjadi antagonis, kontra produktif dan pemuda harus mampu menjadi garda terdepan dalam meredam potensi konflik. Masyarakat harus diarahkan untuk berfikir rasional dalam memaknai paham berbangsa dan bernegara pada konteks demokrasi yg beradab." Ujar ketua pelaksana
Ketua kopri kota bandung menambahkan dalam sambutannya sekaligus membuka diskusi kebangsaan "kegiatan ini merupakan upaya yg dilakukan oleh kopri kota bandung untuk meredam konflik di masyarakat dan menghimbau pemuda maupun masyarakat untuk tidak terjebak pada isu2 hoax dan mudah terprovokasi.
Mahasiswa sebagai garda terdepan harus mampu merawat kembali persatuan dan kesatuan bangsa yang mungkin terpecah pasca pemilu, dan harus mampu menjadikan pelajaran atas apa yang terjadi hari ini.
Yosep Yusdiana (Mabinda PMII Jawa Barat), mengatakan Nasioanlsme bukan suatu wacana baru dalam perkmbngnan berbangsa dan bernegara, Nasionalisme mnjadi penting di negara karena berhubungan dan bersinggungan dengan politik kebangsaan di negara ini, momentum hari ini harus dijadikan pijakan dalam menata masa depan politik kebangsaan, nasionalsme berangkat dari satu keagungan cita2 anak bangsa bukan atas dasar momen2 namun nasionalisme harus tetap dibangkitkan.
Disambung dengan materi yang disampaikan oleh staf komisioner bawaslu JABAR, iji jaelani mengatakan, kita tahu bahwa pemilu serentak ini menjadi pemilu palig rumit, paling melehkan ada bebrapa hal yang menjadi penyebab menjdi begitu peliknya hajat besar ini, yang pertama di uu th 2017 mengenai mekanisme, kedua menjadi begitu rumit karena adanya sistem proporsional terbuka yang berarti semua caleg berkompetisi dengan internal partai sendiri. Kemudian dari sisi tahapan pemilu ini merupakan pemilu terpanjang, lalu adanyan residu politik yang terjadi pada 2014 lalu kemudian mencuat, lalu budaya pragmatis itu tidak bisa dipisahkan masuk kedalam bentuk terselubung dari politik uang, output dalam kemajuan nasioanal pun tidak tercapai karena hanya sekedar memprebutkan kursi. Tahapan2 atau substansi pemilu benar2 sesuai dengan konstitusi karena memang pemilu sekarang ini dalam pandangan bawaslu adalah pemilu yang demokratis dengan beberapa catatan dan residu2 politik yang tidak selesai yg perlu kita olah mari kita selesaikan mulai dari hal2 yang strategis sampai hal2 yang taktis misalnya pc kopri kota bandung menjadi pelopor dan inisiator kegiatan ini di kalangan pemuda bahkan harapanya yang lain bisa melaksanakan kegiatan yg serupa.
Hendra guntara selaku ketua DPD KNPI Kota Bandung mengemukakan sudut pandang dari konteks kepemudaan
berbicara mengenai nasionalisme pasca pemilu dari dulu menjadi sebuah wacan yang tidak harus d perdebatkan.
Kita sebagai generasi muda harus mampu memerankan dimana posisi kita. Kita lahir dari nuansa dan romansa sistem feodal. Proses pemilu akan terus berjalan. Knpi didirakn untuk menaungi latar belakang berbagai macam organisasi kepemudaan, disini kita belajar dinamis belajar sebagai negarawan. Minimal dalam konteks membangun kesadaran diri kita Dan kesadaran yang membangun keadaan majemuk seperti bineka tunggal Ika.
Kegiatan ini berlangsung dg lancar dari pukul 14.30 sampai 18.30. Dilanjut dengan pertanyaan dari 2 orang peserta.
Titik tekan dalam kegiatan ini bahwa
masih banyak agenda besar pembangunan bangsa yang harus diselesaikan bersama, mulai dari memberantas korupsi membangun masyarakat yg tertib hukum dan etika, reformasi lanjutan dalam pelayanan publik dan pelayanan hukum
merawat Pancasila tetap menjadi ideologi Negara Indonesia, merawat nilai2 nasionalisme maka sama halnya merawat Indonesia tetap majemuk dan damai dalam perbedaan.(uzi)
0 Response to "KOPRI PMII KOTA BANDUNG || Halal Bihalal & Dialog Kebangsaan "Merawat kembali nilai-nilai nasionalisme pasca pemilu" "
Post a Comment