TUGAS APRESIASI NOVEL PERAHU KERTAS
Di ajukan sebagai tugas salah satu mata kuliah Prosa Fiksi
Dosen: Maman Sulaeman M.hum
Zainudin Ali Arsyad
4103.2121.14.1069
PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
Judul : Buku: Perahu Kertas
Penulis : Dewi Lestari (“Dee”)
Editor : Hermawan Aksan
Tanggal Terbit : Agustus 2009
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 444 Halaman, 20 cm
ISBN : 978-979-1227-78-0
A. PENGERTIAN APRESIASI DAN TAHAP-TAHAP APRESIASI SASTRA
Apresiasi Sastra adalah memberikan penilaian terhadap karya sastra. Jika anda mengapresiasikan sebuah karya sastra, maka anda melakukan kegiatan pengamatan, penilaian, dan memberikan penghargaan terhadap karya sastra tersebut.Menurut sayuti ( 2009 ) bahwa apresiasi sastra merupakan hasil usaha pembaca dalam mencari dan menemukan nilai hakiki karya sastra lewat pemahaman dan penafsiran sistematik yang dapat di nyakan dalam bentuk tertulis.
Tahapan Apresiasi meliputi :
1. Tahap mengenal dan menikmati yaitu suatu tindakan berupa membaca, melihat atau menonton dan mendengarkan suatu karya sastra
2. Tahap menghargai yaitu dapat merasakan kegunaan atau manfaat karya sastra, misalnya memberi kesenangan, hiburan, kepuasaan serta memperluas pandangan hidup
3. Tahap pemahaman yaitu berupa melakukan tindakan meneliti serta menganalisis unsur - unsur yang membangun karya sastra, baik unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik
4. Tahap penghayatan yaitu membuat interprestasi atau penafsiran terhadap karya sastra
5. Tahap aplikasi atau Penerapan yaitu mewujudkan nilai - nilai yang di peroleh dalam karya sastra dalam sikap dan tingkah sehari - hari
A. BIOGRAFI PENGARANG
Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee. Lahir di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 20 Januari 1976. Dee adalah seorang penulis dan penyanyi asal Indonesia. Lulusan jurusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan ini awalnya dikenal sebagai anggota trio vokal Rida Sita Dewi. Sejak menerbitkan novel Supernova yang populer pada tahun 2001, ia juga dikenal luas sebagai novelis.
1. Karier Menyanyi
Dee terlahir sebagai anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Yohan Simangunsong dan Turlan br Siagian (alm). Sejak kecil Dee telah akrab dengan musik. Ayahnya adalah seorang anggota TNI yang belajar piano secara otodidak. Sebelum bergabung dengan Rida Sita Dewi (RSD), Dee pernah menjadi backing vocal untuk Iwa K, Java Jive dan Chrisye.
Trio RSD meluncurkan album perdana, Antara Kita pada tahun 1995 yang kemudian dilanjutkan dengan album Bertiga (1997). RSD kemudian berkibar di bawah bendera Sony Music Indonesia dengan merilis album Satu (1999). Menjelang akhir tahun 2002, RSD mengemas lagu-lagu terbaiknya ke dalam album The Best of Rida Sita Pada tahun 2006, Dee meluncurkan album berbahasa Inggris berjudul Out Of Shell, dan tahun 2008 melucurkan album RectoVerso. Hits besarnya adalah "Malaikat Juga Tahu". Di Album ini juga Dee merilis ulang lagu milik Marcell Siahan berjudul "Firasat".
2. Karier Menulis
Sebelum Supernova keluar, tak banyak orang yang tahu kalau Dee telah sering menulis. Tulisan Dee pernah dimuat di beberapa media. Salah satu cerpennya berjudul "Sikat Gigi" pernah dimuat di buletin seni terbitan Bandung, Jendela Newsletter, sebuah media berbasis budaya yang independen dan berskala kecil untuk kalangan sendiri. Tahun 1993, ia mengirim tulisan berjudul "Ekspresi" ke majalah Gadis yang saat itu sedang mengadakan lomba menulis dimana ia berhasil mendapat hadiah juara pertama. Tiga tahun berikutnya, ia menulis cerita bersambung berjudul "Rico the Coro" yang dimuat di majalah Mode.
Novel pertamanya yang sensasional, Supernova Satu : Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh, dirilis 16 Februari 2001. Novel yang laku 12.000 eksemplar dalam tempo 35 hari dan terjual sampai kurang lebih 75.000 eksemplar ini banyak menggunakan istilah sains dan cerita cinta. Bulan Maret 2002, Dee meluncurkan “Supernova Satu” edisi Inggris untuk menembus pasar internasional dengan menggaet Harry Aveling, ahlinya dalam urusan menerjemahkan karya sastra Indonesia ke bahasa Inggris.
Supernova pernah masuk nominasi Katulistiwa Literary Award (KLA) yang digelar QB World Books. Bersaing bersama para sastrawan kenamaan seperti Goenawan Muhammad, Danarto lewat karya Setangkai Melati di Sayap Jibril, Dorothea Rosa Herliany karya Kill The Radio, Sutardji Calzoum Bachri karya Hujan Menulis Ayam dan Hamsad Rangkuti karya Sampah Bulan Desember.
Sukses dengan novel pertamanya, Dee meluncurkan novel keduanya, Supernova Dua berjudul "Akar" pada 16 Oktober 2002. Novel ini sempat mengundang kontroversi karena dianggap melecehkan umat Hindu. Umat Hindu menolak dicantumkannya lambang OMKARA/AUM yang merupakan aksara suci BRAHMAN Tuhan yang Maha Esa dalam HINDU sebagai cover dalam bukunya. Akhirnya disepakati bahwa lambang Omkara tidak akan ditampilkan lagi pada cetakan ke 2 dan seterusnya.
Pada bulan Januari 2005 Dee merilis novel ketiganya, Supernova episode PETIR. Kisah di novel ini masih terkait dengan dua novel sebelumnya. Hanya saja, ia memasukkan 4 tokoh baru dalam PETIR. Salah satunya adalah Elektra, tokoh sentral yang ada di novel tersebut.
Lama tidak menghasilkan karya, pada bulan Agustus 2008, Dee merilis novel terbarunya yaitu RECTOVERSO yang merupakan paduan fiksi dan musik. Buku RECTOVERSO terdiri dari 11 fiksi dan 11 lagu yang saling berhubungan.
Pada Agustus 2009, Dee menerbitkan novel Perahu Kertas yang kemudian disusul terbitnya kumpulan cerita “Madre” pada Juli 2011. Kumpulan cerita “Madre” berisikan 13 prosa karya fiksi.
B. SINOPSIS
Cerita yang terdapat pada novel Perahu Kertas dimulai dari kisah seorang Keenan, remaja yang baru saja lulus SMA, yang selama enam tahun tinggal bersama neneknya di Amsterdam. Namun karena perjanjian dengan ayahnya, Keenan terpaksa pulang ke Indonesia dan berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi. Sementara Keenan sendiri sangat tidak menginginkannya dan lebih memilih untuk menjadi seorang pelukis dibandingkan seorang businessman. Keenan memiliki bakat melukis yang kuat dari ibunya dan dia tidak mempunyai cita-cita lain selain menjadi pelukis.
Sementara, di sisi lain, ada Kugy, seorang cewek unik yang cenderung banyak kejutan di dalam kehidupannya. Kugy juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Tak beda dengan Keenan, Kugy pun mempunyai cita-citanya sendiri, yaitu menjadi juru dongeng. Kugy sangat menggilai dongeng. Tak hanya mengkoleksi buku-buku dongeng dan punya taman bacaan, Kugy juga sangat senang menulis dongeng. Walaupun Kugy yakin menjadi seorang juru dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan yang akan diterima dengan mudah oleh khalayak umum. Akan tetapi, Kugy tak ingin lepas begitu saja dari dunia tulis menulis, Kugy lantas meneruskan pendidikannya di Fakultas Sastra.
Kugy dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko merupakan sepupu Keenan. Sementara Noni merupakan teman Kugy sejak mereka berdua masih kecil. Mereka berempat akhirnya bersahabat karib.
Lambat laun, Kugy dan Keenan saling mengagumi dan tanpa mereka sadari mereka saling jatuh cinta, tanpa pernah ada kesempatan untuk saling mengungkapkan, dikarenakan situasi yang tidak memungkinkan. Kugy sudah mempunyai pacar bernama Ojos (panggilan yang semena-mena diciptakan oleh Kugy). Sementara Keenan saat itu sedang dicomblangkan oleh Wanda, seorang kurator muda, yang merupakan sepupu Noni.
Persahabatan empat sekawan itu mulai merenggang sejak adanya Wanda. Kugy lantas menjalani kegiatannya yang baru dan sibuk dengan kegiatan itu, yakni menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah Kugy bertemu dengan Pilik, muridnya yang nakal namun kelihatan cerdas. Pilik dan kawan-kawannya berhasil ditaklukan oleh Kugy dengan cara, ia membuatkan mereka kisah petualangan dengan mereka sebagai tokohnya, yang diberi judul: Jendral Pilik dan Pasukan Alit. Kugy menuliskan kisah petualangan murid-muridnya itu di sebuah buku tulis, yang kelak diberikan kepada Keenan.
Hubungan Keenan dan Wanda yang semula mulus, akhirnya hancur dalam semalam. Begitu juga dengan impian Keenan yang selama ini ia bangun dan perjuangkan, kandas dengan cara yang mengejutkan bersamaan dengan hancurnya hubungan ia dengan Wanda. Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan kehidupannya di Bandung dan keluarganya di Jakarta, lalu pergi ke Ubud dan tinggal bersama Pak Wayan yang merupakan sahabat ibunya.
Hari-hari bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya merupakan seniman-seniman yang cukup disegani di Bali, sedikit demi sedikit mulai mengobati hati Keenan. Sosok yang sangat berpengaruh dalam penyembuhannya yaitu Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan pun akhirnya mulai bisa melukis lagi. Berbekal kisah petualangan Jendral Pilik dan Pasukan Alit yang diberikan oleh Kugy, Keenan membuat lukisan-lukisan serial yang menjadi terkenal dan diburu para kolektor.
Kugy, yang kesepian dan kehilangan sahabat-sahabatnya di Bandung, menata ulang hidupnya. Ia cepat-cepat lulus kuliah dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagaicopywriter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius Aditya, atasan yang sekaligus sahabat abangnya, Karel. Dengan cara yang tak terduga karier Kugy naik daun dan menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu karena pemikirannya yang ajaib dan serba spontan.
Namun sosok Remigius tidak melihat Kugy dari sisi itu. Remi menyukai Kugy tidak hanya dari ide-idenya, tapi juga semangat dan sisi keunikan Kugy. Dan akhirnya Remi pun harus mengakui bahwa ia jatuh hati kepada Kugy. Sebaliknya, ketulusan Remi meluluhkan hati Kugy dan membuatnya memilih Remi.
Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali. Kondisi kesehatan ayahnya yang memburuk, memaksanya untuk pulang ke Jakarta dan harus menjalankan perusahaan ayahnya karena tidak mempunyai pilihan lain.
Pertemuan antara Keenan dan Kugy tidak bisa terelakkan. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi dan bercanda seperti masa-masa jayanya dulu. Semuanya dengan kondisi yang berbeda. Dan kembali hati mereka diuji. Kisah cinta dan persahabatan selama lima tahun ini pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya. Akhirnya setiap hati hanya bisa memasrahkan dirinya kemana aliran cinta membawanya.
Dari sinopsis di atas, kita bisa menghetahui, bahwa sesungguhnya, kemanapun cinta kita dilabuhkan di suatu tempat yang kita mau, tetapi sejujurnya, hati selalu tahu dimana sepantasnya ia dimuarakan. Hati tidak perlu memilih siapa yang akan dicintainya, tetapi sebaliknya, hati dipilih oleh cinta itu sendiri. Novel ini diwarnai oleh pergelutan idealisme, tawa, tangis, dan cinta. Semua dikemas rapi oleh Dee sehingga meninggalkan bekas yang mendalam setelah membaca novel ini.
Walaupun banyak latar yang dipakai oleh novel ini, yaitu Belanda, Jakarta, Pantai Ranca Buaya, dan Ubud, tidak sama sekali membuat para pembaca kebingungan saat membacanya dan menjadikan novel ini banyak detail-detail penjelasan latar yang tidak diperlukan. Tetapi sebaliknya, cerita ini mengalir begitu saja bagai perahu kertas yang berlayar tanpa halangan. Meskipun pada bagian bahasa Balinya menggunakan bahasa yang termasuk kasar karena ejekkan tetapi tidak mengurangkan nilai novel Perahu Kertas di hati para pembaca.
C. UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK
1. Unsur Intrinsik Novel Perahu Kertas
a. Tema
Tema yang diambil adalah Persahabatan
b. Alur
Dilihat dari cerita Novel ini , termasuk alur maju mundur artinya dalam cerita terjadi flashback ke masa lalu dan kejadian masa depan.
c. Sudut Pandang (Point of View)
Sudut pandang adalah cara atau pandangan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita. Dalam Novel Perahu Kertas ini, sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga tunggal. Orang Ketiga Serba Tahu Cewek bertubuh mungil itu tak hentihentinya bergerak, berjingkat, kadang melompat, bahkan kakinya menendangi udara.
d. Penokohan
Penokohan pada novel ini digambarkan oleh pengarang denagn sangat jelas. Melalui ciri-ciri fisik maupun penggambaran sifat. Sifat tokoh yang digunakan adalah Protagonis dan Tritagonis.
e. Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam novel ini , adalah gaya bahasa yang mengikuti perkembangan zaman sekarang(modern) dan sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang sehingga novelnya dapat dengan mudah dimengerti.
f. Latar tempat
kampus,rumah,warung makan
· Latar waktu : siang,sore,malam
· Latar keadaan/suasana : bahagia,sedih
2. Unsur Ekstrinsik :
1. Ekonomi : kenaan hidup di keluarga yang kaya atau berkecukupan
2. Sosial : memiliki banyak teman dan saling membantu dengan teman-temannya
3. Religius : ketika kenaan mendoakan orang tuanya yang sedang sakit
4. Moral : saling menghargai, tolong-menolong dan rasa saling menghormati antar tokoh
D. AMANAT
Didalam hidup kita tidak hanya mempunyai satu warna kehidupan saja, tapi masih banyak warna jika kita mau berusaha untuk mencari warnawarna itu. • Tidak ada kata terlambat didalam hidup ini semuanya hanya perputaran, asalkan kita mempunyai satu titik tujuan yang akan kita perjuangkan untuk masa depan. • Jika kita sudah menemukan satu tujuan hidup kita maka jangan sesekali melepaskannya.
Selalulah menerapkan sikap sabar dan tabah. Karena jodoh dan sahabat takkan lari kemana.
E. SIMPULAN
Dalam novel perahu kertas di temui hal yang bisa kita jadikan motivasi hidup diantaranya tetap semangat walaupun jiwa melemah, dan berani mengambil resiko demi kebahagiaan orang lain
Untuk hidup, tidak boleh pesimis atau putus asa dalam menghadapi segala rintangan.
0 Response to "Aperiasi Novel Perahu Kertas"
Post a Comment