.googlezet{margin:15px auto;text-align:center}

HAKIKAT BAHASA

-- --

HAKIKAT BAHASA
PENGETIAN DAN PENJELASAN TENTANG CIRI BAHASA
Terdapat beberapa butir megenai bahasa. Yakni :
1. Bahasa adalah sebuah sistem
Sebagaimana sistem yang lain, bahasa terdiri atas unsur-unsur yang tersusun secara teratur. Bahasa bukalah sejumlah unsur yang terkumpul secara acak atau secara tak beraturan. Unsur-unsur bahasa diatur seperti pola-pola yang berulang, sehingga kalau salah satu unsur saja tidak muncul keseluruhan unsur itu dapat diramalkan (diduga) kehadirannya. Sebagai contoh bila kita menemukan kalimat Bibi mem … dua buah…..
     Dengan segera kita dapat meramalkan apa isi titik-titik sesudah mem- an sesudah buah. Dengan kata lain, dalam bahasa terdapat satuan-satuan yang berkombinsi dengan aturan-aturan yang dapat diramalkan atau dapat dikatakan lebih jauh bahwa bahasa itu sistematis. Di samping itu, dapat pula dinyatakan bahwa bahasa terdiri dari subsistem-subsistem. Artinya bukanlah sistem tuggal. Bahasa terdiri dari tiga subsistem yaitu subsistem fonologi; subsistem gramatikal, dan subsistem leksikal. Agak berbeda dengan subsistem yang lain, subsistem bahasa tertata secara hirarkis.
     Jenjang subsistem ini dalam linguistic dienal dengan nama tataran linguistik atau tataran bahasa. Apabila diurutkan dari tataran terendah sampai tataran tertinggi, dalam hal ini yang menyangkut ketiga subsistem bahasa di atas, yaitu tataran fonem, morfem, frase, klausa, kalimat, dan wacana.
2. Bahasa sebagai Lambang
lambang dengan erbagai seluk beluknya termasuk dalam bidang yang disebut ilmu semiotika atau semiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda yang ada dalam kehidupan manusia, termasuk bahasa.dalam semiotika atau semiologi dibedakan adanya beberapa jenis tanda, yaitu tanda (sign), lambang (simbol), sinyal (signal), gejala (symptom), gerak isyarat (gesture), kode, indeks, dn ikon.
       Perlu dibedaka antara apa yang dimaksud dengan lambang dan tanda. Tanda, selain dipakai sebagai istilah umum adalah sesuatu yang dapat menadai atau mewakili ide, pikiran, perasaan, benda, atau tindakan. Misalnya kalau di kejauhan tampak ada asap mendung gelap dan tebal, maka itu merupakan tanda akan turunnya hujan.
       Lambang atau simbol tidak bersifat langsung dan alamiah. Lambang menandai sesuatu yang lain secara konvensional, tidak secara alamiah dan langsung. Dalam kehidupannya, manusia memang selalu mengunakan lambang atau simbol. Hampir tidak ada kegiatan yang tidak terlepas dari simbol. Termask alat komunikasi verbal yang disebut bahasa. Satuan-satuan bahasa, seperti kata atau gabungan kata.
      Gerak isyarat atau gesture adalah tanda yang dilakukan dengan gerakan anggota badan. Gerak isyarat ini mungkin merupakan tanda; mungkin juga merupakan simbol. Contohnya, seorang manusia menggunakan kepala untuk menyatakan persetujuan atau penolakan (ada budaya yang menyatakan persetujuan dengan mengangguk tetapi ada juga yang menyatakan penolakan dengan mengangguk). Itu adalah simbol karena sifatnya yang arbitrer.
       Gejala atau symptom adalah suatu tanda yang tidak disengaja , yang dihasilkan tanpa maksud, untuk menunjuk bahwa sesuatu akan terjadi. Gejala tidak menunjukan sesuatu yang sudah atau sedang terjadi, tetapi akan terjadi. Gejala sebenarnya agak mirip dengan tanda hanya saja gejala itu agak terbatas, sebab tidak semua orang bisa menjelaskan artinya atau apa yang akan terjadi nanti, sedangkan tanda itu berlaku umum.
        Ikon adalah tanda yang paling mudah dipahami karena kemiripannya dengan sesuatu yang diwakili. Karena itu, ikon sering juga disebut gambar dan wujud yang diwakili. Misalya, denah jalan, gambar bagunan, tiruan benda atau alam, baik dengan bahan kertas, batu, logam, dan sebagainya.
        Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya sesuatu yang lain, misalnya tulisan “jalan ke puri” yang merupakan petunjuk arah ke goa. Tanda terakhir yang kita bicarakan adalah kode. Cirri kode sebagai tanda adalah adanya sistem, baik yang berupa simbol, sinyal, maupun gerak, isyarat yang dapat mewakili pikiran, perasaan, ide, benda, dan tindakan yang disepakati untuk maksud tertentu. Bahasa rahasia yang digunakan oleh sekelompok petugas keamanan dalam melaksanakan tugasnya tentunya mempunyai sistem. Oleh karena itu, bahasa rahasia itu bisa juga disebut juga sebagai kode (kode dalam alih kode dan campur kode).

3. Bahasa adalah Bunyi
Secara teknis, menurut Kridalaksana bunyi adalah pesan pada pusat saraf sebagai akibat dan getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Bunyi ini bisa bersumber antara lain pada alat suara pada manusia. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran (speech sound) adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang di dalam fonetik diamati sebagai “fon” dan di dalam fonemik sebagai “fonem” (tentang fon, fonetik, fonem, dan fonemik akan dibicarakan kemudian).
      Bahwa hakikat bahasa adalah bunyi atau bahasa lisan, dapat kita amati sampai kini banyak sekali bahasa di dunia ini, termasuk bahasa Inonesia, yang hanya mempunyai bahasa lisan, karena bahasa-bahasa tersebut tidak atau belum mengenal sistem aksara.

4. Bahasa itu Bermakna
Dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna. Misalnya lambang bahasa yang berwujud bunyi [kuda]. Lambang ini mengacu pada konsep sejenis binatang berkaki empat yang biasa ditunggangi. Kemudian, konsep tadi dihubungkan dengan benda yang ada dalam dunia nyata, jadi, lambang bunyi [kuda] mengacu pada konsep “binatang berkaki empat yang bis ditunggangi”.
       Lamang-lambang bunyi bahasa yang bemakna berupa satuan-satuan bahsa yang bewujud morfem, kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana. Semua satuan tersebut memiliki makna. Karena bahasa itu bermakna, maka segala ucapan yang tidak bermakna dapat disebut bukan bahasa.




0 Response to "HAKIKAT BAHASA"