.googlezet{margin:15px auto;text-align:center}

Alhamdulillah 2020. Bismillah 2021 || Zae Ars

-- --
Refleksi tahun baru oleh zainudin Ali Arsyad

"Alhamdulillah 2020, Bismillah 2021"

Assalamualaikum Wr.Wb

“Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al An’am: 96 )

Dengan silih bergantinya malam dan siang secara terus menerus hingga saat ini kita telah berada dipenghujung tahun 2021. Tentang tahun, semakin hari semkain meningkat perhitungannya. 
Begitu pula dengan perhitungan angka umur manusia yang semakin meningkat. 
Bayi yang tumbuh berkembang menjadi balita, balita menjadi anak-anak, anak-anak menjadi remaja, remaja menjadi pemuda selanjutnya menjadi dewasa dan dewasa semakin mendekati lanjut usia (lansia) atau mendekati umur diambang senja.
Kondisi yang demikian itu secara tegas telah dinyatakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam firman-Nya :
“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa” (QS. Ar Ruum : 54 )

Meskipun menurut perhitungan angka perubahan waktu umur manusia semakin meningkat, namun pada hakekatnya dalam perhitungan batas umur yang telah digariskan oleh Sang Maha Pencipta secara pasti manusia semakin mendekati garis limit dari umurnya. Selanjutnya kelak kita akan menuju alam barzah (alam kubur) sebagai alam peralihan (transisi) untuk dibangkitkan kembali di alam akhirat.
Sejalan dengan siklus perkembangan manusia  yakni semakin meningkatnya hitungan tahun yang saat ini kita telah memasuki gerbang pintu tahun baru 2021 maka sepatutnya kita sebagai mahluk satu-satunya yang diemban amanah dari Allah sebagai “Khalifatul fil ardzi” agar dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita sebagai jawaban atas predikat yang diberikan Allah kepada kita.
Berpredikat khalifah fil ardz, hal yang patut manusia bumi direfleksikan adalah:

1.     Pastikan hari ini lebih baik dari hari kemarin
“Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang hari ini sama (dengan kemarin) maka dia telah lalai (merugi), barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin maka dia terlaknat (binasa)."

Itulah ungkapan idealnya tahap perubahan yang hendak dilakukan manusia setiap saat.
Kita sebagai mahluk yang dikaruniai kesempurnaan bila bibandingkan dengan ciptaan mahluk Allah lainnya, maka perlu kiranya untuk disyukuri dengan cara apapun.
Karena meningkatkan ketaqwaan kepada Sang Khaliq tidak cukup hanya dengan ibadah sholat semata tetapi ibadah sosial pun harus ditempuh dengan sebaik-baiknya sebagai jawaban atas predikat yang diberikan Allah kepada kita yakni “Khalifatun fill ardz”.
Jujur, sesungguhnya Allah tidak mengharapkan kebaikan kita, hanya saja jika tidak berbuat baik, pantaskah kita hidup dimuka bumi?

2.    Jangan terjebak dalam Romantisme Sejarah
Ketahuilah bahwa masa lalu adalah pembelajaran untuk menyongsong hari esok. 
Karena masa lalu merupakan rekaman sejarah yang tercipta entah dengan sengaja maupun tak sengaja oleh setiap manusia.
Masa lalu akan begitu penting bila dengannya, kita mengambil hikmah dibalik semua kejadian sebagai ceriman ekspresi diri untuk hari ini dan esok. Sederhananya, masa lalu adalah ruang intropeksi diri untuk hari esok karena pada dasarnya semua yang telah terjadi mempunyai arti terselubung.
Juga masa lalu akan menjadi malapetaka jika dengannya, kita memberikan label wacana dengan stigma yang selalu buruk sehingga seakan-akan menghantui kita dalam melangkah menuju masa depan yang lebih baik.
Jika kita adalah yang menganggap bahwa masa lalu itu selalu buruk, mari sadari bersama bahwa “hidup akan sangat rumit jika yang difikirkan hanyalah masa lalu”.
Satu-satunya langkah dalam membasmi keburukan masa lalu adalah dengan memilih program hidup masa sekarang bukan masa lalu karena seburuk dan sekelam apa pun masa lalumu, masa depanmu masih suci.

3.    Pastikan masa Mudamu lebih baik sebelum datang masa Tuamu
Lakukan apapun kebaikan menurut versimu ketika fisik dan pikiranmu masih sekuat baja.

Pastikan diri anda adalah yang paling bermanfaat bagi oranglain karena itulah pekerjaan pemuda.
Dalam agama, pemudalah tiang agama. Dalam kehidupan berbangsa, pemudalah barometer kemajuannya. Gelar itu sengaja diberikan karena mereka tau anda (pemuda)lah pemegang saham kemajuan terbaik dalam urusan apapun. Bagaimana mungkin anda berpura-pura lupa?
Mari kita sepakati bersama bahwa pikiran kita yang masih cemerlang dan tajam, kita donasikan untuk urusan apapun. Juga kita sepakati fisik kita yang masih sekuat baja, kita sumbangkan untuk urusan apapun yang tentunya urusan kemaslahan beragama maupun berbangsa.

4.    Jangan lupa Malaikat Izrail mencabut Nyawa tanpa Negosisasi
Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. (QS. Ali Imran/3: 185, al-Anbiya’/21: 35 dan al-Ankabut/29: 57)

Kematian itu niscaya akan menghampiri setiap jiwa dalam berbagai keadaan, entah ketika kita dalam berbuat baik atau sebaliknya. Mati berbalutkan kemuliaan ataukah mati berselimutkan kenistaan, itulah dua pilihan yang mesti diambil oleh setiap manusia yang niscaya akan melampaui dan memilih salah satu di antara keduanya. Kedua pilihan tersebut ternyata tidak membutuhkan jawaban wacana melaikan perbuatan.
Coba kita tela’ah dunia ini sudah mencapai berapa ribu tahun hingga sekarang, atau lebih spesifik; umur ideal manusia dari Nabi Adam sampai saat ini ternyata semakin berkurang porsinya, dan yang tidak kala penting bahwa kematian berlaku bagi umur berapa pun kepada mahluknya. Masih pura-pura tak tahu?
Coba kita sederhanakan lagi, pergantian tahun baru 2020 ke 2021 menandakan bahwa umur kita semakin berkurang. Sadarkah kita akan hal itu?
Bagi mereka yang senantiasa berbuat baik justru mengharapkan secepatnya pergi meninggalakan dunia. Apakah anda termasuk yang mengharapkan demikian?
Jika tidak, mari bersama memperbaiki diri dan berbuat baik kepada apapun dan siapapun tanpa pandang bulu.
Anda boleh menghitung kapan berakhir tahun 2020 tetapi jangan lupa menghitung misterius umurmu. Dengan begitu, kebiasaanmu berbuat baik semakin meningkat.

Wallahu Mu’afiq Illa Aqwamittariq,
Wassalamu'alaikum Wr.Wb

_Zainudin A. Arsyad



0 Response to "Alhamdulillah 2020. Bismillah 2021 || Zae Ars"