.googlezet{margin:15px auto;text-align:center}

SAPA IPMA-NTT BANDUNG || Dalam Momen Pelantikan Pengurus Baru 2018-2019

-- --
Pelantikan dan Upgrading IPMA-NTT Bandung periode 2018-2019

Adalah  "Melanjutkan eksistensi gerakan kader IPMA NTT Bandung yang progresif" menjadi tema menarik dan membuat orang kemudian dengan bebas menafsirkan apa yang menjadi orientasinya masing-masing pada momentum pelantikan dan up-grading IPMA-NTT periode  2018-2019 tersebut.


Yang pasti, secara substansi "Melanjutkan Eksistensi" adalah suatu usaha menjaga dan memgembangkan inventaris berupa produk atau kerja-kerja besar pengurus sebelumnya, "Gerakan" kemudian ditatsirkan sebagai suatu roll mode kerja organisasi dan "progresif" sebagai titik pencapaian cita-cita pengurus dalam mengawal proses kaderisasi.
Kesemua itu demi menggapai suatu orientasi  besar yakni pembangunan lokus kedaerahan NTT  yang jaya. "Tafsir ketua pelaksana, Rusdi Watang dalam laporan panitia, (Minggu 16/12/18).

Membangun kedaerahan NTT yang lebih maju bisa melalui banyak jalan, tetapi yang pasti adalah pengembangan kapasitas dan kapabilitas seluruh anggota IPMA-NTT lah yang terlebih dahulu harus diperhatikan. Dengan begitu semua cita-cita tersebut kemudian dapat dicapai melalui kerangka paradigma yang  jelas. "Tambah Rusdi".


Ketua Umum "Kasman Alur" yang akrab disapa Farel, lebih lanjut menafsirkan grand tema diatas dengan menekan pada mesin produksi atau pengurus periode 2018-2019 agar sepatutnya memiliki jiwa militan dan revolusioner agar mampu menciptakan dinamika organisasi yang produktif dan berkemajuan.


Target yang diemban IPMA NTT  hari ini adalah bagaimana kemudian menciptakan kader-kader yang siap tempur dalam situasi dan kondisi apapun dengan kapasitas intelektual yang masif.
Selanjutnya potensi-potensi kader kemudian disoroti dan didampingi sebagai suatu usaha pemberdayaan, serta relasi jaringan, relasi pemikiran, dan relasi kerja-kerja organisasi kemudian juga menjadi tidak kalah penting untuk dicapai dalam periode kepengurusan kami. " Tambah Farel dalam sambutan".

Yang tidak kalah menarik juga ditemukan dalam prosesi pembaiatan atau sumpah jabatan pengurus baru adalah ketika istilah "Pantang putus asa, pantang menyerah dan pantang meninggalkan IPMA-NTT Bandung dalam situasi dan kondisi apapun"   (isi teks sumpah jabatan) dikumandangkan dengan lantang dan menggetarkan hati siapa saja yang mendengarkannya. Seraya menyeru agar tidak boleh tidak untuk tidak ber-IPMA dan tidak boleh tidak untuk tidak menjalankan amanat organisasi.
Inilah suatu konsekuensi yang secara sadar kemudian diucapkan secara sadar pula oleh pengurus baru tersebut. Hal ini memberikan tanda bahwa barisan teks dalam tanda kutip dua (") diatas adalah bagai senjata nuklir untuk menyerang siapa saja individu (pengurus) yang ketika menjalankan roda organisasi, masih terdapat adanya ketidakseriusan, kemalasan, ketidak-jelasan  dan lain-lain yang kemudian dapat meredupkan eskalasi IPMA NTT yang tak pernah diindahkan.

Dalam pengertian lain,  pengurus baru 2018-2019 kemudian dituntut untuk bagaimana menjalankan dan memajukan roda organisasi IPMA NTT agar organisasi ini selalu berselancar dengan zaman dalam zona  rintangan dan atau cobaan yang tak pernah berkesudahan.


Pada akhirnya pengurus harus menjadikan dirinya sebagai referensi kader, citra diri organisasi dan harus menjadi  teladan bagi anggota dan kadernya. "Penasehat IPMA, Bung Ari dalam prosesi pembaiatan"


Ngopi bro ✌️🤓

0 Response to "SAPA IPMA-NTT BANDUNG || Dalam Momen Pelantikan Pengurus Baru 2018-2019"